Total Tayangan Halaman

Rabu, 04 Januari 2012

Elevator luar angkasa

Space Elevator atau dalam bahasa indonesia Lift luar angkasa adalah lift yang didesain untuk mengirim material dari permukaan bumi ke luar angkasa melibatkan perjalanan melalui struktur dan bukan dengan menggunakan roket.

Konsepnya seringkali mengacu pada struktur yang menjangkau orbit geostasioner sekitar 35.786 km dari permukaan bumi.

Konsep lift luar angkasa berawal dari ide seorang ilmuwan Rusia Konstantin Tsiolkovsky, yang pada tahun 1985 mengajukan struktur kompresi atau yang disebut Menara Tsiolkovsky.

Lift luar angkasa juga kadang-kadang disebut jembatan luar angkasa, tangga menuju luar angkasa, menara orbit, atau elevator orbit.

Namun, teknologi saat ini belum mampu menciptakan struktur yang kuat namun juga ringan untuk lift luar angkasa. Hal ini disebabkan total massa untuk konstruksi jika menggunakan bahan konvensional terlalu besar.

Konsep rencana terbaru dari pembuatan lift luar angkasa adalah penggunaan bahan berbasis karbon nanotube. Telah diketahui bahwa kekuatan bahan karbon nano-tube dalam skala mikroskopis sangatlah kuat jika dibandingkan dengan bahan lainnya yang telah ada sehingga secara teoritis dapat dipakai untuk pembuatan lift luar angkasa.

Belum diketahui kapan proyek ini akan terlaksana, sejauh ini proyek lift luar angkasa masih berupa konsep.


















































Beternak daging

Kebanyakan manusia selalu berpikir bahwa satu-satunya cara memenuhi kebutuhan konsumsi daging adalah dengan memelihara ternak dan kemudian memotongnya sebelum dikonsumsi.

Namun tidak demikian dengan sekelompok ilmuwan yang minggu lalu menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Chalmers University of Technology dan European Science Foundation di Swedia.



Mereka mulai berpikir untuk memproduksi daging tanpa harus memelihara ternak tapi cukup membuat kultur jaringan alias "beternak" daging di laboratorium. Ini mungkin gagasan yang belum banyak dilirik.

Cara "beternak" ini mirip dengan cara menumbuhkan jaringan untuk keperluan penelitian. Sel bahan baku ternak diubah menjadi sel otot alias daging di cawan petri kemudian ditumbuhkan.

Tentu saja diupayakan agar daging yang berkembang nantinya memiliki nutrisi yang sama dengan daging yang diperoleh dengan cara konvensional. Caranya, dengan menambahkan nutrisi-nutrisi tertentu yang bersumber dari bahan lain.

Para ilmuwan mengungkapkan, "ternak" daging di lab ini memiliki beberapa keuntungan. Pertama, dari sudut pandang lingkungan, cara ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca, penggunaan lahan dan konsumsi air.

Cara ini mungkin juga bisa diandalkan untuk mengatasi masalah etis dalam peternakan hewan yang selama ini ada, misalnya kandang yang terlalu padat dan cara pemotongan yang kurang etis, akibat besarnya permintaan konsumsi daging.

Dalam pertemuan minggu lalu, para ilmuwan berusaha mengajak pihak lain untuk fokus pada penelitian tentang cara menumbuhkan daging di lab.

"Kami mengundang semua stakeholder untuk berdiskusi menangani masalah ini dan menentukan arah ke depan. Saat ini, hanya ada sedikit saja penelitian di area daging kultur. Untuk maju ke depan, kita secara substansial harus meningkatkan jumlahnya," kata Jullie Gold, associate professor biofisika di Chalmers, seperti dikutip Science Daily.

Sebanyak 25 ilmuwan yang terdiri dari pakar lingkungan, bioetika, genetika, sel punca dan teknologi pangan telah sepakat untuk meningkatkan funding pada area penelitian ini. Mereka mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada alasan kuat untuk menentang rencana mengembangkan "ternak" daging ini.

Harapannya, ternak daging ini bisa menyejahterakan manusia dan hewan di masa mendatang. Karena salah satu tujuannya adalah berupaya agar ramah lingkungan, maka ilmuwan pun menaruh perhatian pada upaya melakukan kultur daging secara ramah lingkungan pula.

Misalnya dalam penyediaan nutrisi, para ilmuwan berusaha menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan tak bersumber dari hewan. Salah satu sumber nutrisi kuat adalah mikroorganisme fotosintetik alga hijau biru. Nah, kalau daging ini benar terwujud, maukah Anda mengkonsumsinya?

Mengapa Golongan Darah Manusia Berbeda?

Manusia merupakan makhluk yang memiliki banyak misteri. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa golongan darah tiap orang berbeda-beda?

Keberadaan golongan darah manusia yakni untuk menangkis penyakit menular. Namun, ketidakcocokan beberapa golongan darah sebenarnya hanyalah sebuah kecelakaan evolusi pada manusia itu sendiri.


http://static.inilah.com/data/berita/foto/1783165.jpg

Terdapat empat empat jenis golongan darah utama. Golongan darah A merupakan golongan darah paling kuno. Pasalnya, golongan darah ini sudah ada sejak sebelum spesies manusia berevolusi dari moyang hominidnya.

Golongan darah B diduga kuat berasal dari 3,5 juta tahun silam dari mutasi genetik yang memodifikasi salah satu gula yang berada di permukaan sel darah merah. Dimulai pada 2,5 juta tahun silam, mutasi terjadi dan membuat gen gula itu menjadi lamban.

Alhasi, tercipta golongan darah O yang tak memiliki versi gula dari golongan darah A atau B. Kemudian, ada golongan darah AB yang memiliki gula golongan darah A dan B. Gula inilah yang membuat beberapa jenis golongan darah tak cocok.

Jika darah dari donor bergolongan darah A diberikan pada orang dengan golongan darah B, sistem kekebalan tubuh penerima akan mengenali gula asing itu sebagai penyerbu dan isyarat serangan.

Reaksi kekebalan yang terjadi bisa sangat mematikan. Golongan darah O negatif dikenal sebagai ‘donor universal’ karena tak memiliki molekul yang akan memprovokasi reaksi tersebut, ‘negatif’ dalam hal ini kurangnya jenis molekul permukaan lain yang dikenal sebagai antigen Rh.

Namun, ketidakcocokan bukanlah bagian dari alasan manusia memiliki golongan darah, kata kepala pengobatan transfusi Harvey Klein di National Institute of Health Clinical Center.

“Transfusi darah merupakan fenomena baru (ratusan tahun, bukan jutaan tahun lalu), dan karenanya hal ini tak ada hubungannya dengan evolusi golongan darah,” paparnya.

Penyebab evolusi atau setidaknya salah satu di antaranya adalah penyakit. Misalnya menurut ahli hematologi Christine Cserti-Gazdewich dari Toronto General Hospital, malaria tampaknya menjadi kekuatan utama di balik selektifitas golongan darah O.

Golongan darah O lebih umum dijumpai di Afrika dan bagian lain dari dunia yang memiliki beban tinggi malaria. Hal ini menunjukkan, golongan darah membawa semacam keuntungan evolusi.

“Dalam kasus ini, keuntungannya adalah, sel-sel yang terinfeksi malaria tak menempel dengan baik pada sel darah golongan darah O atau B,” kata Cserti-Gazdewich. Sel darah yang terinfeksi malaria cenderung menempel sel dengan gula golongan darah A.

Setelahnya, gumpalan yang dikenal sebagai ‘mawar’ akan terbentuk dan gumpalan ini bisa sangat mematikan ketika terbentuk di organ vital, seperti otak.

Akibatnya menurut hasil studi 2007 yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, orang bergolongan darah O tak akan merasakan sakit yang terlalu parah saat terinfeksi malaria.

Di sisi lain, orang bergolongan darah O lebih rentan pada penyakit lainnya. Misalnya, orang bergolongan darah O lebih rentan pada Helicobacter Pylori, bakteri yang menyebabkan bisul, kata Klein.

Namun sayangnya, hasil riset belum menunjukkan apakah hal tersebut atau beberapa penyakit lain menjelaskan mengapa manusia masih memiliki golongan darah.

Ayam baru

Seorang ahli genetika Israel, Avigdor Cahaner, menghasilkan genetik ayam tak berbulu pertama di dunia di fakultas genetika Rehovot Agronomy Institute dekat Tel Aviv, Israel.

Ayam dengan kulit telanjang diciptakan dengan perkawinan silang antara Ayam Broiler dengan spesies ayam yang memiliki leher tak berbulu.



Ide di belakang pengembangan ayam telanjang ini bertujuan menghasilkan spesies ayam yang lebih efisien, yaitu ayam yang bisa bertahan hidup di negara-negara beriklim panas, dengan kata lain ayam tak lagi butuh pendingin ruangan yang akan menghemat biaya pemeliharaan ayam potong.

Dan tentu saja, ayam ini tidak membutuhkan pencabutan bulu sebelum diolah, sehingga memangkas ongkos produksi di pabrik pengolahan.

Namun banyak yang menentang inovasi genetika ayam tak berbulu ini dan mengatakan bahwa perubahan tidak mendapat manfaat hewan, dan pada kenyataannya kemungkinan untuk membuat hidup ayam-ayam bugil ini lebih buruk.

Ayam jantan tidak mampu untuk kawin karena mereka tidak bisa mengepakkan sayapnya untuk keseimbangan, dan ini juga berefek pada ayam betina.

Karena ayam-ayam ini tak berbulu, ayam lebih rentan terhadap parasit, penyakit kulit, serangan nyamuk, variasi suhu dan sengatan matahari.


Profesor Avigdor Cahaner, membela ayam generasi bugil ini dengan mengatakan,
"Ini bukan ayam rekayasa genetika, itu berasal dari keturunan alam yang karakteristiknya telah dikenal selama 50 tahun, saya hanya membantunya untuk cepat tumbuh. Ayam broiler ini ayam normal, kecuali untuk fakta ia tidak memiliki bulu."

Para ilmuwan juga berharap generasi baru akan tumbuh lebih cepat karena tidak perlu menggunakan energi untuk menuumbuhkan bulu di tubuhnya, sehingga ayam akan memfokuskan makanan yang diserapnya untuk dijadikan daging sehingga ayam bisa lebih gemuk.




Berita tentang ayam berbulu pertama kali munculpada tahun 2002, dan sejak itu tidak ada lagi hal baru yang didengar. Kurangnya pembaruan di media tentang ayam khusus menunjukkan bahwa penciptaan Mr Cahaner itu tidak pernah berkembang biak secara komersial.


Inovasi genetika ayam tanpa bulu ini sebenarnya telah dilakukan sejak 2002, dan mininya berita perkembangan baru tentang ayam tanpa bulu ini menunjukkan genetika ayam bugil ini tidak bisa dikembangkan untuk pasar komersial.

Rahasia Lumba Lumba

Lumba-lumba hidung botol memiliki kemampuan luar biasa. Meski mengalami luka terbuka yang dalam akibat gigitan hiu, lumba-lumba itu dapat menyembuhkan lukanya dengan cepat tanpa rasa sakit, perdarahan, dan infeksi.

Michael Zasloff, peneliti dari Georgetown University Medical Center, mempublikasikan temuannya dalam Journal of Investigative Dermatology, tentang beberapa kemampuan lumba-lumba untuk memulihkan diri dari luka.


http://hilllovea.files.wordpress.com/2010/04/dolphin.jpg

Luka bekas gigitan hiu itu beberapa di antaranya lebih besar daripada bola basket, namun sembuh hanya dalam hitungan pekan tanpa membuat lumba-lumba itu cacat, kesakitan, atau terinfeksi.

“Jika saya melihat peristiwa itu pada manusia, saya tak akan mempercayainya dan itu sangat mengagumkan. Binatang itu berkembang di laut tanpa tangan dan kaki, berenang jauh lebih cepat daripada manusia, mempunyai kecerdasan yang ada kemungkinan setara dengan kompleksitas sosial dan emosional manusia, serta kemampuan sembuhnya jauh melebihi kemampuan manusia,” kata Zasloff.

Zasloff sangat tertarik pada obat-obatan alami dan berusaha menirunya. Dia telah menemukan antibiotik alami yang digunakan katak pada kulitnya serta obat dari Hiu Dogfish yang berpotensi menyembuhkan kanker.

Beberapa kemampuan luar biasa bekerja-sama untuk menghasilkan kemampuan pulih yang menakjubkan pada lumba-lumba. Kemampuan yang pertama adalah lumba-lumba tidak mengalami perdarahan hebat yang mematikan meskipun menderita luka dengan lubang besar menganga di tubuhnya.

Zasloff mengatakan mamalia laut itu ada kemungkinan menggunakan mekanisme menyelam yang menghentikan aliran darah ke bagian tubuh yang kurang penting untuk mengurangi aliran darah ke daerah cedera ketika mulai menggumpal.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwaX4iToivFdzTCI-5zNr20ajTJj9kjBa2a4BEdADc0I9KinlowZ4zHMRKbNhcPv6j7kA9-0T0VueL_FUkVB1VwG0DIlk626wDS0zJTlK_02hI3BMQr1TcVxB1CSqtG6-IP8UTKKzew8k/s1600/bottlenose-dolphin1.jpg

Kedua, selama proses penyembuhan luka, lumba-lumba tidak menunjukkan tanda infeksi. Peneliti menemukan bahwa kulit dan lapisan lemak binatang itu mengandung senyawa antibakteri yang mungkin membantu menghentikan infeksi pada luka terbuka.

Lumba-lumba juga tidak memperlihatkan reaksi nyeri ketika sembuh dari luka tersebut. Umumnya, luka terbuka yang cukup dalam akan mengubah perilaku dan kebiasaan makan binatang selama beberapa pekan. Meski terluka parah, lumba-lumba tetap makan dan berperilaku normal.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf1uaK5VExn3diwM9HzVEwsAlStyRUwRE60_ndOZGUXwiCvzhVHpjG86QVD_NfzIY6-BX4xjFaKEA-tvViNDBNrwoDh2tRBAK2gzZMQ8yMzMnBYPNyJENxyGhpyJmDTgPlbB0GId9EGj8/s1600/smart-dolphin.jpg

Kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri lumba-lumba sangat ajaib. “Dalam waktu beberapa pekan, lumba-lumba dapat mengganti seluruh jaringan yang hilang, meski besarnya berukuran dua buah bola football, tanpa ada cacat atau lekukan pada bentuk tubuh mereka,” kata Zasloff.

“Mereka ada kemungkinan memperoleh kemampuan regeneratif itu dari sel punca khusus, seperti sejumlah binatang amfibi yang dapat menumbuhkan kaki baru," tambahnya.

Peneliti Ciptakan Otak Buatan Dalam Ukuran Mikro

Tim peneliti dari University of Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, mampu menciptakan otak buatan yang berfungsi baik. Otak buatan berukuran mikro ini bisa merekam memori dalam waktu 12 detik.

Otak buatan ini terdiri dari 40 hingga 60 sel saraf yang diambil dari hipokampus otak tikus. Peneliti mengembangkan organ ini dengan melekatkan lapisan protein dan cakram silikon, lalu menambahkan sel otak dari embrio tikus.



Lapisan protein menjadi medium bagi pertumbuhan sel otak yang berjalin satu sama lain menghasilkan jaringan saraf otak berbentuk cincin.

Usai menghubungkan sel-sel saraf, peneliti memeriksa respon organ dengan mengalirkan arus listrik. Hasilnya, kejutan arus listrik bisa memutari jaringan saraf dan bertahan selama 12 detik. Angka ini jauh melampaui harapan karena perkiraan semula menunjukkan pulsa listrik hanya bertahan selama seperempat detik.

Memori singkat pada sel saraf bekerja hampir mirip dengan memori panjang pada manusia dan binatang. Prinsip kerja memori adalah menyimpan rangsangan cukup lama pada jaringan saraf meski rangsangan tersebut sudah hilang.

"Berbeda dengan sel lainnya, sel saraf terhubung satu sama lain dan bergantung pada jaringan ini. Fungsi satu sel saraf bisa berbeda jika mereka membentuk jaringan," ujar Kepala Tim Penelitian dari Jurusan Rekayasa Biologi, University of Pittsburgh, Henry Zeringue, di laman kampusnya.

Penelitian Zeringue belum usai. Ia bersama rekan-rekannya akan terus mengembangkan otak buatan yang lebih besar dan rumit sehingga bisa mengungkap cara otak manusia mengirim sinyal dan menyimpan informasi dengan efektif. "Kami bisa menelusuri proses mengingat pada manusia."

Al - Qur'an Dan sains

http://static.republika.co.id/uploads/images/headline/ilustrasi-_110721095351-676.jpg

Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal

Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa benda-benda di jagad raya ini, pada mulanya satu, lalu tercerai-beraikan setelah terjadinya ledakan besar yang mengakibatkan keterpisahan antara satu benda dengan benda lainnya.

Sehingga membentuk gugusan benda-benda langit yang terdiri dari galaksi, bintang, planet, satelit dan lain sebagainya.

Namun tentunya keseluruhan benda langit ini tidak mungkin akan terus ada tanpa ada batasnya. Bahkan secara pasti, dapat ditegaskan bahwa seluruh apa yang ada di alam semesta ini akan berakhir.

Para ilmuwan telah banyak melakukan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui akhir alam raya ini. Dalam melakukan penelitian tersebut, mereka menggunakan hitungan energi yang mendorong alam raya ini agar secara terus-menerus mengalami penambahan.

Penggunaan energi ini dimaksudkan untuk menciptakan pemuaian alam secara terus-menerus dengan batasan. Ia tidak boleh melampaui kuantitas penambahan energi yang telah ditentukan, yang dapat mengakibatkan alam raya ini meledak.

Penelitan yang mereka lakukan, menghasilkan dugaan bahwa suatu saat energi yang terdapat di alam raya ini akan melampaui batas keseimbangannya yang menyebabkan kehancurannya.

Sebagaimana dulu, benda-benda yang ada di alam raya ini terbentuk setelah terjadinya ledakan besar, maka benda-benda ini juga akan hancur setelah terjadinya ledakan besar yang diakibatkan kekuatan energi yang melampaui batas kemampuannya.

Al-Qur'an telah menggambarkan akhir alam semesta ini yang menyerupai awal pembentukannya, sebagaimana yang terdapat pada surah Al-Anbiya ayat 104. Allah SWT berfirman:

"(yaitu) pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya."

Pengungkapan dengan menggunakan kata 'Kami gulung langi', adalah cara pengungkapan yang sangat teliti sekali yang dimaksudkan untuk menggambarkan penyusutan alam semesta ini, karena energi yang terdapat di dalamnya telah melebihi batasan yang telah ditentukan.

Al-Qur'an di bagian lain ayatnya, mengungkapkan penciptaan kembali alam semesta setalah ia melewati batas energi yang ditentukan. Allah SWT dalam surah Ibrahim ayat 48 berfirman:

"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit."

Selasa, 03 Januari 2012

Kulit Anti Peluru

Jalila Essaidi, ilmuwan asal Belanda, membuat inovasi unik dengan menciptakan kulit antipeluru. Inovasi tersebut dibuat dalam proyek bernama "2.6g 329m/s", berdasarkan berat dan kecepatan peluru senapan panjang kaliber 22.


http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/19/0949454620X310.jpg

Kulit antipeluru dibuat pertama-tama dengan memanen protein sutra laba-laba dari susu kambing rekayasa genetika. Protein tersebut dikumpulkan dan ditenun sehingga menghasilkan material sekuat baja. Kemudian, digabungkan dengan sel kulit manusia dengan cara dikulturkan.

Hasil kultur menunjukkan jaringan kulit antipeluru. Dalam video YouTube seperti ditunjukkan oleh Essaidi di bawah artikel ini, kulit buatan itu berhasil menahan peluru, meski bukan yang berkaliber dan berkecepatan tinggi.

Pengembangan inovasi ini memang masih diperlukan, tetapi Essaidi sudah punya banyak angan-angan. "Bayangkan rompi antipeluru dengan sutra laba-laba yang bisa menangkap peluru yang di masa modern sama dengan panah Genghis Khan," kata Essaidi.

Lebih gila lagi, ia mengatakan, "Bayangkan kita menggantikan keratin, protein yang bertanggung jawab pada kekerasan kulit, dengan sutra laba-laba. Sangat mungkin menyisipkan gen pembuat sutra laba-laba pada genome manusia sehingga tercipta manusia antipeluru."

Fiksi ilmiah alias cuma khayalan? Mungkin ya. Tetapi, kalau tujuannya hanya rompi antipeluru, sekarang pun sudah ada. Menciptakan manusia antipeluru ialah tujuan yang lebih revolusioner. Kita tunggu saja perkembangan penelitian selanjutnya.

Bagi yang ingin melihat, kulit antipeluru yang berhasil diciptakan Essaidi kini dipamerkan di National Natural History Museum Naturalis, Leiden, Belanda, hingga 8 Januari 2012 mendatang.

Senyawa perusak HIV

Zhilei Chen, asisten profesor di A&M University di Texas yang berkolaborasi dengan Scripps Research Institute, menghasilkan penelitian besar dengan menemukan senyawa PD 404,182 yang bisa membunuh virus HIV, penyebab AIDS.

Penemuannya dipublikasikan di jurnal American Society of Microbiology bulan ini. "Ini adalah senyawa kecil bersifat virusidal, artinya punya kemampuan membunuh virus, dalam hal ini adalah HIV. Pada dasarnya, virus ini bekerja dengan membuka virus," kata Chen seperti dikutip Medical Xpress.


http://assets.kompas.com/data/photo/2011/11/25/1748502620X310.jpg

"Kami menemukan ketika HIV kontak dengan senyawa ini, virus itu rusak dan kehilangan material genetik. Dalam hal ini, virus 'terlarut' dan RNA-nya (material genetik HIV) terpapar. Karena RNA tak stabil, sekali terpapar akan hilang dengan cepat dan virus tak bisa menginfeksi," tambah Chen.

Hal yang lebih mengejutkan, senyawa ini bekerja langsung menyerang bagian dalam virus, bukan protein pada bagian dinding kapsulnya. Ini kabar bagus sebab dengan demikian, virus sulit untuk berevolusi mengembangkan resistensi.

Penemuan bahwa senyawa ini bisa membunuh virus HIV sebenarnya tak sengaja. Mulanya, Chen hendak menguji keefektifan PD 404,182 untuk melawan virus Hepatitis C. Tapi setelah mencobanya pada HIV, ternyata senyawa itu bekerja lebih efektif.

Dengan penemuan ini, Chen yakin bahwa senyawa tersebut bisa dikembangkan untuk upaya preventif, misalnya dalam bentuk gel vagina yang berguna mencegah infeksi HIV lewat hubungan seksual. Chen membuktikan bahwa ketika kontak dengan cairan vagina, senyawa ini akan tetap efektif.

Karena menyerang bagian dalam kapsul virus, bukan membrannya, Chen juga yakin senyawa ini aman dipakai manusia.

Mayoritas senyawa virusidal bekerja pada membran luar kapsul virus yang karakteristiknya hampir serupa dengan membran sel manusia sehingga bisa merusak.

Partikel Tuhan

Bagi yang membaca novel karya Dan Brown atau sudah menonton filmnya yang berjudul Angel and Demon tentu tak asing dengam istilah 'God particle' atau partikel Tuhan.

Dalam novel dan filmnya itu, Dan Brown memperlihatkan bagaimana kemungkinan reaksi kaum agamawan, terutama Vatikan, bila ternyata betul ilmuwan bisa menemukan partikel Tuhan yang menjelaskan asal usul dunia.
Foto: universe myblog.bimashakti.blogspot.com
Dan kini, apa yang dikisahkan lewat fiksi itu kemungkinan jadi nyata. Peneliti di pusat riset bergengsi CERN mengklaim mereka sedikit lagi akan menemukan partikel Tuhan. Dua tim sudah mengklaim temuan ini.

Peneliti senior CERN Oliver Buchmueller mengatakan mereka sangat gembira dengan kemajuan riset fisika kali ini. Uji coba demi uji coba terus dilakukan. Mereka perkirakan tahun depan sudah bisa mengurai asal usul alam semesta termasuk partikel Tuhan itu.

"Kami sudah sangat dekat dengan kesimpulan partikel Tuhan," kata Buchmueller seperti dikutip skynews.

Ilmuwan: Kami tak menyebutnya sebagai 'partikel Tuhan'

"Kami tak menyebutnya sebagai 'partikel Tuhan. Kalianlah, media, yang menyebutnya begitu," kata peneliti senior asal AS saat diwawancara satu radio Eropa terkait temuan tebaru dari lembaga riset CERN soal partikel Tuhan.

Para ilmuwan rupanya tak berkenan kalau partikel ilmiah mereka disebut sebagai 'partikel Tuhan'. Bukan apa-apa alasannya, menurut mereka partikel Higgs yang mereka cari cari itu tak ada hubungannya dengan agama apapun. Partikel Higgs hanya berusaha menjelaskan asal usul kehidupan dan alam semesta.
Foto: artikeltulisan.wordpress.com
"Saya benci sekali julukan itu 'partikel Tuhan'," kata anggota tim riset ATLAS CERN Pauline Gagnon. Para ilmuwan lebih suka menyebutnya Tetap sebagai partikel Higgs.

"Partikel HIggs tak ada hubungannya dengan agama manapun, menggelikan sekali kalau ada yang menghubungkan seperti itu," lanjut Pauline.

Oliver Buchmueller, dari tim lainnya CMS CERN, juga mengecam penyebutan ini. "Menjulukinya sebagai 'partikel Tuhan' sangat tidak tepat. Itu tidak adil pada penemu partikelnya dan peranan pentingnya di jagad raya. Ini tak ada hubungannya dengan Tuhan," kata dia.

Partikel Higgs bosonini menjadi mimpi setiap ilmuwan yang tertarik memetakan masalah asal usul alam semesta dan kehidupan. Ditemukan pada dekade 1960-an oleh ilmuwan Inggros Peter Higgs. Partikel ini adalah cara kerja bagaimana sebuah objek memperoleh massa pasca tumbukkan besar alam semesta yang dikenal lewat teori Big Bang.

Menurut teori yang dikembangkan ilmuwan, partikel Higgs ini menjadi agen terciptanya bintang, planet,  dan kehidupan alam semesta. Partikel itu memberi massa pada elemen partikel terkecil, karena itulah dijuluki 'partikel Tuhan' oleh kalangan media

Pippa Wells, peneliti ATLAS CERN, mengatakan tanpa peran partikel Higgs boson, maka partikel di alam hanya gentayangan tanpa tujuan. "Karena itu mendengarnya dijuluki 'partikel Tuhan' membuat saya marah. Itu berkebalikan dengan apa yang kami ilmuwan lakukan di CERN," tegasnya.

Lantas darimana datangnya julukan ini? Salah satu versi mengatakan julukan berasal dar buku pemenang nobel fisika asal AS, Leon M Lederman: "The God Particle: If the Universe is the Answer, What is the Question?"

Apa Sebenarnya 'Partikel Tuhan'?

Apa sih sebenarnya partikel Tuhan? Partikel Tuhan kerap juga disebut partikel Higgs. Ini adalah mata rantai partikel yang belum ditemukan ilmuwan terkait peristiwa bagaimana partikel dan energi berinteraksi. Partikel ini masuk ke dalam teori fisika model standar.

Bagaimana menemukan partikel ini? Para ilmuwan menembakkan partikel dengan arah yang berlawanan dalam terowongan sepanjang 27 km di kedalaman 100 meter dari permukaan.

Partikel yang ditembakkan itu akan bergerak dengan kecepatan cahaya dan mereka akan bertumbukkan pada akhirnya. Detektor yang supersensitif akan mengukur hasil tumbukkan partikel itu yang berupa debu partikel.

Riset senilai 6 miliar Poundsterling ini berupaya mereplika kondisi seusai penciptaan alam semesta 13,7 milyar tahun lalu yang biasa dikenal dengan nama teori tumbukkan besar atau Big Bang.

Dalam teori standar, diprediksi partikel subatom harusnya tak punya massa. Namun dalam teori lain, disebutkan, ada medan energi bernama Higgs dan boson yang muncul usai tumbukkan partikel itu. Kedua entitas ini membuat sub partikel tarik menarik, dengan kata lain memberinya massa.

Kalau ini ditemukan oleh ilmuwan, maka mereka bisa menentukan dengan pasti lewat model matematika, bagaimana cara kerja alam semesta. Dengan kata lain, mereka menemukan 'partikel Tuhan' yang menjelaskan segalanya.
Sumber: Republika.co.id
LARGE HADRON COLLIDER 
Ekperimen CERN Memecahkan Misteri "Partikel Tuhan" 


"Large Hadron Collider adalah cincin "Akselerator Partikel" dan "Atom-Smasher" raksasa yg dibuat oleh Badan Riset Nuklir Eropa (CERN) dengan panjang keliling 27 km yg terletak pd kedalaman 175 meter dibawah tanah. Dibangun diantara perbatasan Perancis dan Swiss, cincin itu sendiri terdiri dari 9300 kumparan magnet superkonduktif dengan berat berton-ton yg dirangkai seperti sosis dan kemudian didinginkan dengan sekitar 96 ton helium cair.

Sampai saat ini Proyek LHC melibatkan sekitar 7000 org Ahli Fisika Partikel (hampir separo dari semua ahli fisika partikel di seluruh dunia) dari 80 negara dan telah menghabiskan biaya sekitar USD 5,8 miliar (sekitar Rp 53,3 triliun).


Cara Kerja LHC adalah :


LHC terdiri dari dua buah pipa cahaya yg berdekatan dimana masing-masing pipa berisi sekelompok proton yg "berlari" mengilingi cincin utama ( 27 km ) secara berlawanan arah. Setiap kelompok proton tersebut didorong" oleh mesin LHC sehingga bisa mengandung energi sebesar 7 Trilyun Volt (7 TeV). Pada 4 titik tertentu 2 pipa tersebut akan bersilangan satu sama lain sehingga 2 kelompok proton tadi akan saling bertabrakan dg total energi sebesar 14 TeV dan menghasilkan 600 juta partikel per detik.

Pada titik-titik tabrakan tersebut dipasang detektor-detektor raksasa yg akan mencatat semua serpihan partikel super kecil yg dihasilkan pada setiap tabrakan. Saking besarnya salah satu dari detektor tersebut konstruksi bisa dipakai untuk membangun satu Menara Eiffel baru.