Total Tayangan Halaman

Kamis, 24 April 2014

Kisah Unik Kopi

Mungkin Anda membaca tulisan ini sambil menyeruput secangkir kopi, menikmati aromanya yang menyengat, menggugah rasa segar datang lagi...kemudian terkejut (atau malah tertawa)    saat mengetahui kopi di masa lalu adalah barang ilegal, tak beda dengan ganja.

Ketakutan pada kopi sempat terjadi di kalangan agama, hingga pemerintah di beberapa negara. Beginilah kisahnya.
 

Menurut folklor, kopi pertama kali ditemukan seorang penggembala di daerah Abyssinia -  sekarang Etiopia.  Penggembala bernama Kaldi melihat kambing-kambingnya kegirangan setelah memakan buah menyerupai beri merah yang belum pernah dia lihat. Dia pun mencicipinya dan merasakan efek rasa segar. Ketika dia memberi tahu orang-orang, popularitas buah ini segera meroket di daerah tersebut.

Rupanya saat para agamawan mendengar hal tersebut, mereka curiga dengan efek buah tersebut. Apakah ini termasuk khamar yang memabukkan? Pengaruh pada tubuh karena kopi pun dianggap sebagai “pekerjaan setan”.

Tak diketahui berapa lama kondisi ini berlangsung, hingga akhirnya  setelah tahu buah itu bisa membantu mereka begadang untuk melakukan ibadah, buah yang di kemudian hari dikenal sebagai kopi ini legal dikonsumsi.

Soal fatwa haram juga kemudian berlaku di kalangan agama Kristen. Sekitar tahun 1600, Sekelompok pemuka gereja mendatangi Paus Clement VIII untuk memintanya memfatwa haram kopi, menggambarkan betapa asingnya mereka terhadap kopi.

Sir George Sandys, penyair asal Inggris pernah menulis hal ini dalam catatannya di tahun 1610. Sandys menggambarkan orang-orang Turki bisa ngobrol hampir sepanjang hari sambil menyeruput minuman yang digambarkan sebagai “sehitam jelaga, dan rasanya tak biasa”. Dituliskan pula, “sebagaimana mereka (orang-orang Turki) bilang, membuat plong pencernaan dan menyegarkan tubuh.”


Dari Eropa lalu luas mendunia
Baru pada 1615 orang-orang Eropa secara formal berkenalan dengan kopi. Saat itu para pedagang dari Venezia, Italia, membawa pulang kopi dari daerah Levant, yang kini dikenal sebagai area Timur Tengah, meliputi Israel, Yordania, Libanon, dan Syiria.

Setahun kemudian, sebagaimana ditulis pemilik situs gallacoffee.co.uk, James Grierson, dalam artikel “History of Coffee: Part III - Colonisation of Coffee”, giliran orang Belanda yang membawa kopi dari daerah Adan, Yaman, lalu membudidayakannya, dari Ceylon (sekarang Sri Lanka) hingga ke Nusantara. Belanda akhirnya memetik hasil. Mereka memonopoli industri kopi dunia, bahkan bisa menentukan harga. 
Puncaknya, pada 1700-an, kopi produksi Jawa bersaing dengan kopi asal Mocha,Yaman, sebagai produk kopi paling populer di dunia.


 
Prancis, Jerman, Inggris ketakutan
Awalnya orang-orang Eropa memperlakukan kopi sebagai bahan medis yang memberikan efek positif buat tubuh. Harganya mahal. Umumnya dikonsumsi masyarakat kelas atas.

Pada 1650-an, ketika penjaja minuman lemon di Italia mengikutsertakan kopi sebagai barang jualannya, sementara kedai-kedai kopi di Inggris bermunculan, minuman ini mulai menemukan dimensi sosialnya; dikonsumsi sembari berbincang-bincang.

 


Saat kopi mulai menyebar ke negara-negara besar Eropa, cerita lama berulang kembali. Muncul pihak-pihak yang menentangnya. Menurut Linda Civitello dalam Cuisine and Culture: A History of Food and People, pada 1679, dokter-dokter dari Prancis membuat catatan buruk tentang kopi. Dikatakannya, “...dengan penuh kengerian bahwa kopi membuat orang tak lagi doyan wine.” Serangan ini disusul oleh seorang dokter muda yang menganggap kopi bisa mengakibatkan keletihan, menimbulkan hal-hal buruk pada otak manusia, menggerogoti fungsi tubuh, serta biang keladi impotensi.

Pihak yang membela pun segera bersuara. Seorang dokter, juga asal Prancis, Philippe Sylvestre Dufour, menerbitkan buku yang menilai positif minuman eksotik ini. Lalu pada 1696, seorang dokter Prancis juga mengatakan kopi baik untuk tubuh dan menyegarkan kulit.

Bagaimanapun, kopi telah merasuk ke berbagai kalangan dan  menemukan dimensi sosialnya. Menurut Linda Civitello, di masa tersebut untuk kali pertama orang (Eropa) memiliki alasan untuk berkumpul di ruang publik tanpa melibatkan alkohol. Kegiatan ini pun berkembang menjadi rutinitas sosial yang bersifat politis.

Sebagaimana ditulis situs The Economist pada 7 Juli 2011, “Back to the coffee house”, pada era tersebut konsep media massa belum lagi dikenal. Berita tersebar dari mulut-ke mulut di kedai-kedai kopi, melalui proses dialogis.

Para penguasa yang deg-degan, karena khawatir hal-hal politik dibincangkan orang di kedai-kedai kopi, mulai ambil kuda-kuda. Kekhawatiran itu tak berlebihan.

Sejarawan Prancis, Michelet, dikutip Mark Pendergrast dalam Uncommon Grounds: The History of Coffee and How it Transformed Our World, menggambarkan penemuan kopi sebagai revolusi yang menguntungkan dan mampu memunculkan kebiasaan-kebiasaan baru, bahkan memodifikasi temperamen manusia. Ide-ide yang beredar dalam diskusi di kedai-kedai kopi pada akhirnya terakumulasi dalam peristiwa Revolusi Prancis.

Di Jerman, popularitas kopi mengganggu penguasanya, Frederick the Great. Pada 1777, dia mengeluarkan manifesto yang mendukung minuman tradisional Jerman, bir: “Menjijikkan melihat meningkatnya kuantitas kopi yang dikonsumsi rakyatku, dan implikasinya, jumlah uang yang keluar dari negara kita. Rakyatku harus minum bir. Sejak nenek moyang, kemuliaan kita dibesarkan oleh bir.”

Hal serupa sempat terjadi di Prancis ketika kopi mulai menyaingi wine. Sementara di Inggris, King George II memusuhi kopi lantaran orang-orang yang berkumpul di kedai-kedai kopi kerap mengolok-olok dirinya.

 
www.npr.org


Namun tak ada perlawanan paling keras terhadap eksistensi kedai kopi di London ketimbang Women’s Petition tahun 1674, yang memrotes terbuangnya waktu para lelaki di kedai kopi, serta tak memungkinkannya perempuan berkunjung ke kedai kopi, sebagaimana di Prancis.

Lalu, pada 29 Desember 1675 Raja Inggris Charles II mengeluarkan pernyataan tentang Pelarangan Kedai Kopi, dengan alasan membuat orang mengabaikan tanggungjawab sosial serta mengganggu stabilitas kerajaan. Suara-suara protes pun bermunculan di London. Klimaksnya, dua hari sebelum aturan itu berlaku, raja mengundurkan diri.



Kisah unik dari Austria
Lain lagi cerita dari Wina, Austria.  Pada bulan Juli 1683, pasukan Turki yang dipukul mundur meninggalkan beragam barang, termasuk lima ratus karung besar berisi kacang aneh, yang dianggap para tentara sebagai makanan unta. Karena ternyata unta-unta tak doyan, mereka lemparkanratusan karung tersebut ke api. Kolschitzky, seorang tentara yang pernah tinggal di Jazira Arab, terbangun oleh aroma kopi terbakar tersebut.
 

Tempat ngopi di Wina / cooltownstudios.com


“Demi Maria Yang Suci!” teriak Kolschitzky. “Yang kalian bakar itu kopi! Kalau kalian tak tahu gunanya, berikan padaku.” Maka dengan bekal tersebut ia membuka kedai kopi yang termasuk generasi awal di Wina. Beberapa dekade kemudian, kopi mewarnai kehidupan intelektual di kota tersebut.

Sekarang, kopi sudah jadi minuman favorit di seluruh dunia. Bagi Anda penggila kopi, berbahagialah karena minuman 'hitam seperti jelaga' di cangkir Anda kini bisa dinikmati sepuas hati, tanpa takut dicaci, apalagi masuk bui.

Misteri Naskah Voynich

Sejak dibuat 600 tahun silam, naskah Voynich selalu menjadi misteri hingga sekarang. Naskah Voynich menjadi salah satu naskah paling misterius di dunia (lihat artikel misteri-yang-belum-terungkap ). Isinya mengenai ilustrasi tanaman, binatang, dan sosok manusia misterius yang menjadikan kode-kode ini sangat sulit terpecahkan.

Seorang peneliti asal Inggris, Stephen Bax, profesor dari University of Bedfordshire, mengklaim telah berhasil memecahkan kode di naskah tersebut untuk kali pertama. Ia mengaku menerjemahkan naskah tersebut dengan analisis lingustik.

 

Ia berhasil menerjemahkan naskah tersebut dengan cara menggabungkan hieroglif Mesir dan naskah misteri lainnya. Di samping itu, ia juga mampu mengidentifikasi beberapa nama yang ada pada naskah tersebut dengan melihat manuskrip herbal abad pertengahan dalam bahasa Arab dan bahasa lain.

“Naskah ini memiliki banyak ilustrasi tanaman dan binatang. Saya mampu mengidentifikasi beberapa nama-nama tersebut, dengan melihat manuskrip herbal abad pertengahan dari bahasa Arab maupun bahasa lainnya, kemudian saya mulai membuat decoding dan menemukan beberapa hasil yang menarik,” ujar Stephen Bax sebagimana dikutip Daily Mail.

Menurut hasil penemuannya, salah satu tanaman yang ada di naskah tersebut adalah Centaury yang ditulis dengan kata Kantarion, hal ini merujuk pada jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan dasar pengobatan herbal. Tanaman itu diinilai sebagai tanaman yang terkenal pada masa itu, sekitar abad XV.

 

Ia juga mengatakan kode yang ada pada nasakah tersebut berisi tentang sebuah kitab yang berisi tentang pengobatan herbal pada masa pertengahan dan beberapa di antaranya menunjukkan sebuah simbol zodiak.

Beberapa orang yang meragukan kemampuannya menganggap penemuan ini hanyalah sebuah rekayasa. Namun, Bax meyakinkan bahwa ia berbicara benar dan penelitiannya nya.

“Saya tekankan bahwa naskah atau manuskrip terseubut asli dan bukan suatu rekayasa dan kemungkinan merupakan bahasa yang digunakan di daerah Asia dan sekitarnya pada zaman tersebut,” jelas Bax berusaha meyakinkan mengenai temuannya.

Rabu, 28 Agustus 2013

Apakah Nyamuk Kanibal ? Benarkah ?

Perilaku kanibal seringkali tampak pada mahluk hidup. Kita sudah pernah lihat hiu yang makan hiu. Nah, apakah hal ini juga berlaku pada nyamuk?

“Sayangnya, nyamuk dewasa betina sudah tidak menggigit satu sama lain lagi. Mereka menyimpan kebiasaan menggigit mereka untuk Anda dan saya,” ujar Joseph Conlon, seorang entomologi dan penasihat teknis di Mosquito Control Association, seperti dilansir laman Discovery News.

listverse.com

Conlon mengatakan, ada beberapa spesies nyamuk yang memakan satu sama lain ketika mereka dalam fase larva. Salah satunya adalah Psorophora ciliata, yang disebut gallinipper. Nyamuk asal Michigan ini berukuran jumbo. Mereka menjadi begitu banyak ketika musim panas tiba. Pasalnya, pada musim sebelumnya, yakni musim hujan, mereka akan mulai berkembang biak besar-besaran.

“Mereka bertelur di genangan air, dan ketika larva muncul, mereka akan bermain 'raja genangan' dengan mengkonsumsi larva nyamuk lain,” ujar Conlon. Siapa yang bertahan maka ialah sang “raja genangan”.

Spesies lain yang dikenal kanibal ketika menjadi larva adalah Toxorhynchites rutilis. Spesies ini berkembang biak di lubang pohon. Mereka akan saling memangsa larva lain di lubang pohon yang sama.

Kedua nyamuk ini bukanlah seperti nyamuk yang biasa kita temui. Mereka tidak akan mengisap darah manusia atau hewan lainnya. Jadi, bagian cerita film Jurassic Park yang menampilkan nyamuk yang diawetkan karena menyimpan darah dinosaurus hanyalah rekaan belaka. Faktanya, nyamuk ini tidak akan berisi darah.

Kenapa Portugal merayakan hari Revolusi Bunga

Revolusi Bunga (Carnation Revolution atau Revolução dos Cravos) merupakan revolusi (kudeta) tak berdarah yang terjadi di negara Portugal pada tahun 1974.

Revolusi Bunga membuat kediktatoran yang telah berkuasa selama hampir 50 tahun akhirnya terguling. Setelah periode singkat kekacauan, Portugal muncul sebagai negara demokrasi yang mapan.
 
 
Sejarah revolusi ini berawal pada tahun 1926, ketika sebuah kudeta militer mendirikan Estado Novo dengan menggulingkan Republik Pertama Portugal yang baru lahir pada tahun 1910 untuk menggantikan monarki Portugal.

Warga negara Portugal merasa tertekan di bawah rezim ini selama hampir 50 tahun. Setelah menunggu, pada akhirnya militerlah yang mengakhiri rezim dikatator ini.

Para perwira militer dengan kecenderungan sayap kiri mendalangi kudeta dalam menanggapi pemecatan seorang jenderal Portugis yang menentang kebijakan kolonial Portugis.

Pada dini hari tanggal 25 April 1974, Revolusi Bunga dimulai di kota Lisbon.

Kekuatan militer dengan cepat mengepung pemerintahan, memicu demonstrasi spontan di jalan, di mana warga sipil berlari keluar untuk berbaur dengan tentara meskipun terdapat perintah untuk tinggal di dalam ruangan.

Pada saat itu, bunga anyelir (carnation) terdapat melimpah di pasar bunga besar di Lisbon. Banyak warga lantas menempatkan anyelir ke dalam laras senapan tentara sehingga menginspirasi nama “Revolusi Bunga”.
 
 
Pasukan pemerintah berhasil membunuh empat orang sebelum akhirnya menyadari mereka tidak akan mampu membendung Revolusi Bunga.

Kudeta yang berlangsung relatif damai juga merupakan andil dari tekad tentara revolusioner untuk menghindari pertumpahan darah.

Masyarakat juga mendorong anggota rezim untuk menyerah, daripada melawan, sehingga membuat kudeta terbebas dari kekerasan.

Seperti yang sering terjadi pasca kudeta, Portugal mengalami periode ketidakstabilan setelah Revolusi Bunga.

Butuh beberapa tahun bagi negara ini untuk menciptakan pemerintahan demokratis yang kuat.

Selama periode tersebut, Portugal melepaskan hampir semua wilayah koloni mereka serta mengalami gejolak ekonomi yang parah.

Pemerintahan diktator sebelumnya menguasai ekonomi Portugal sedemikian rupa sehingga dibutuhkan waktu agar kondisi kembali stabil.

Untuk Portugal dan koloni mereka sebelumnya, periode tersebut menjadi masa yang sulit, meskipun mereka yakin akan efek jangka panjang yang lebih baik.

Saat ini, Portugal merayakan Hari Kebebasan pada tanggal 25 April setiap tahunnya.

Bahaya Badai matahari

Selasa, 20 Agustus 2013, Matahari kembali melepaskan badai Matahari berskala besar. Akibatnya, Bumi terancam serangan awan besar atau Coronal Mass Ejection (CME) yang terdiri dari partikel super panas.

Menurut Thomas Djamaluddin, ahli astronomi dan astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), CME atau lontaran massa matahari akan memberikan semburan partikel-partikel berenergi tinggi.

Nasa / viva

"Namun, Bumi kita dilindungi oleh medan magnet. Partikel berenergi tinggi itu tidak akan menembus dan sampai membahayakan manusia di permukaan Bumi," kata Thomas dilansir VIVAnews.

Bagaimanapun, partikel berenergi tinggi itu berpotensi mengganggu satelit-satelit yang mengorbit di Bumi. Sehingga, yang menerima dampak bukan manusia secara umum, tapi manusia sebagai pengguna teknologi.

"Ketika satelit komunikasi terganggu, maka fungsi-fungsi komunikasi dan navigasi yang memanfaatkan satelit pasti juga ikut terganggu. Jadi, badai matahari tidak mengganggu manusia, hanya aktivitasnya," jelas Thomas.

Dia juga menyampaikan, Bumi sudah terbiasa dengan datangnya badai matahari. Tapi, saat ini badai matahari sudah menjadi fokus penelitian para peneliti, karena sifat dari badai Matahari yang mengganggu sistem satelit komunikasi dan navigasi.

"Tahun 2012 sebenarnya puncak dari badai matahari, terjadi dalam siklus 11 tahun sekali. Tapi, kali ini hanya terjadi badai Matahari yang kecil, dan kekuatannya lebih rendah dari perkiraan peneliti," jelasnya.

Sebenarnya, Bumi pernah mendapat dampak badai Matahari terparah pada tahun 1989 dan 2000. Saat itu, daerah terparah yang terkena dampak badai Matahari ada di dekat kutub.

Badai Matahari telah mempengaruhi atau menginduksi jaringan listrik, sehingga menyebabkan transformator terbakar. Akibatnya, sebagian besar wilayah tidak mendapatkan pasokan listrik.

"Kemungkinan hal itu terjadi lagi tetap ada. Tapi, sekarang ini sudah banyak operator satelit yang mampu mengantisipasi serangan badai Matahari," tutup Thomas.

Satu Gram DNA Menyimpan Data 2,2 juta GB

Tahukah Anda, satu gram DNA dapat menyimpan file hingga mencapai 2,2 juta gigabit data informasi atau berkisar 468 ribu DVD, yang mampu bertahan hingga lebih dari enam ratus tahun tanpa penulisan ulang.

Banyak ilmuwan biologi molekul sedang membicarakan tentang teknologi penyimpanan DNA. Dan memang teknologi ini masih asing bagi kita, tapi sebenarnya tidak jika kita mengerti bagaimana kapasitas penyimpanan pada tubuh manusia.


nist.gov

Bayangkan saja, sejak kita dilahirkan terus merekan dan mempelajari segala hal. Dimana semua itu tersimpan? Puluhan tahun kita hidup didunia tetap terus merekam, dan itu membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar, jauh lebih besar dari teknologi yang ada saat ini.

Para peneliti dari Inggris telah mengkodekan DNA dan menerjemahkan materi genetik untuk merekonstruksi informasi tertulis, baik berupa suara maupun visual. Pada tahun lalu, peneliti bioengineers Sriram Kosuri dan George Church dari Harvard Medical School menyatakan bahwa mereka telah menyimpan salinan salah satu kitab Gereja yang tersimpan di DNA, dengan kepadatan sekitar 700 terabit per gram, lebih dari enam kali lipat lebih padat daripada penyimpanan data pada hard disk komputer.

Saat ini penelitian yang dipimpin para ahli biologi molekuler, diantaranya Nick Goldman dan Ewan Birney dari European Bioinformatics Institute (EBI) berpusat di Hinxton-Inggris, penelitian mereka dirilis pada jurnal Nature, menyatakan bahwa mereka telah meningkatkan skema pengkodean DNA untuk meningkatkan kepadatan penyimpanan hingga 2,2 petabyte per gram, tiga kali lipat dari temuan sebelumnya.

Tim pertama pertama kali menerjemahkan kata-kata tertulis atau data lain ke dalam kode biner standar (0s dan 1s) dan kemudian mengkonversikannya kedalam kode trinary. Langkah berikutnya menulis ulang data string menjadi kimia DNA, seperti Gs, Cs, dan Ts. Kepadatan penyimpanan satu gram DNA mencapai 2,2 juta gigabit data informasi, atau berkisar 468 ribu DVD. Para peneliti juga menambahkan skema pengkoreksian kesalahan, beberapa kali melakukan pengkodean informasi, untuk memastikan bahwa hal itu bisa dibaca kembali dengan tingkat akurasi 100 persen.

Penjelasan diatas sama seperti yang dilakukan pada tubuh kita, setiap detik terus menulis tanpa henti, dan bisa terbaca kembali. Selain menunjukkan kemampuan penyimpanan informasi pada DNA, Goldman, Birney, dan rekannya juga meninjau kapan teknologi ini layak digunakan. Sementara Large Hadron Collider, telah menghasilkan 15 petabyte data setiap tahun, jadi kebutuhan untuk penyimpanan arsip besar saat ini berkembang pesat.

foxnews.com

Saat ini lembaga usaha dan institusi arsip data menyimpan data mereka pada pita magnetik, dan untuk menjaga data yang aman selama beberapa dekade memerlukan penulisan ulang secara berkala (pastinya ada penambahan biaya perawatan).

Sementara DNA bisa sangat stabil hingga ribuan tahun jika disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Biaya sintesis DNA sesuai dengan menulis kode dan membaca kode bisa terselesaikan dengan cepat, data sangat memungkinkan untuk diarsipkan dalam waktu 600 tahun atau lebih.

Tetapi biaya sintesis DNA menjadi bagian paling mahal hingga 100 kali lipat, dan mungkin akan mengalami penurunan sekitar 50 tahun. Biaya bukan menjadi penghalang, ketika data dituliskan ke dalam DNA maka pengguna tidak dapat mengubah atau menulis ulang, tidak seperti teknologi penyimpanan data yang ada saat ini. 

Pengguna tidak bisa mengakses setiap bagian informasi tertentu, melainkan harus mengikuti urutan penulisan yang telah diarsipkan dalam DNA. Sebagai contoh penulisan data 1,2,3,4 dan 5, pengguna harus membaca urutan dan tidak bisa melompati salah satunya.

Dari penjabaran di atas, bisa jadi orang yang punya kemampuan 'membaca' pikiran Anda hanya dengan menyentuh tangan misalnya, sebenarnya dia cuma membaca record yang pernah kita simpan sejak lahir.

Mengapa Nyamuk Bisa Berdiri Di Atas Permukaan Air?

Bagi kita manusia, berdiri di atas permukaan air adalah hal yang mustahil. Tapi, bagi seekor nyamuk, berdiri di atas permukaan air merupakan hal yang biasa. Apa ya, rahasianya?

Hal ini berkaitan erat dengan tegangan permukaan air. Tegangan permukaan terjadi karena interaksi molekul-molekul zat cair di permukaan zat cair tersebut.


Setiap benda terdiri dari molekul-molekul kecil yang saling berinteraksi, termasuk air. Setiap benda memiliki jenis molekul yang berbeda. Interaksi antar molekul dalam suatu zat disebut kohesi, sedangkan interaksi antar molekul pada zat yang berbeda disebut adhesi.

Karena setiap molekul air berinteraksi, setiap molekul di dalam air mengalami gaya tarik dari segala arah sehingga menghasilkan gaya total sebesar nol. Pada permukaan air, hanya terdapat molekul air di samping kanan, kiri, dan bagian bawahnya yang menariknya, sedangkan di bagian atasnya tidak ada molekul air yang memberi gaya tarik. Inilah yang menyebabkan permukaan air tampak memiliki lapisan tipis elastis.

Jika di atas permukaan air diletakkan benda lain, maka benda ini akan memberi tekanan tertentu pada permukaan air. Molekul-molekul air di bawah permukaan akan memberikan gaya ke atas untuk menopang benda tersebut.

Besarnya gaya ke atas ini merupakan perkalian koefisien tegangan permukaan zat cair dengan luas permukaan benda di atasnya. Gaya ke atas dari molekul-molekul air ini menyebabkan nyamuk tidak tenggelam dan mampu berdiri di atas permukaan air. Nyamuk yang sangat ringan tidak mampu memecah tegangan permukaan air.

Kalau badan kita, tentu memiliki gaya tekan yang jauh lebih besar dari tegangan permukaan air, makanya kita tidak bisa berdiri seperti nyamuk di atas air.

Rabu, 04 Januari 2012

Elevator luar angkasa

Space Elevator atau dalam bahasa indonesia Lift luar angkasa adalah lift yang didesain untuk mengirim material dari permukaan bumi ke luar angkasa melibatkan perjalanan melalui struktur dan bukan dengan menggunakan roket.

Konsepnya seringkali mengacu pada struktur yang menjangkau orbit geostasioner sekitar 35.786 km dari permukaan bumi.

Konsep lift luar angkasa berawal dari ide seorang ilmuwan Rusia Konstantin Tsiolkovsky, yang pada tahun 1985 mengajukan struktur kompresi atau yang disebut Menara Tsiolkovsky.

Lift luar angkasa juga kadang-kadang disebut jembatan luar angkasa, tangga menuju luar angkasa, menara orbit, atau elevator orbit.

Namun, teknologi saat ini belum mampu menciptakan struktur yang kuat namun juga ringan untuk lift luar angkasa. Hal ini disebabkan total massa untuk konstruksi jika menggunakan bahan konvensional terlalu besar.

Konsep rencana terbaru dari pembuatan lift luar angkasa adalah penggunaan bahan berbasis karbon nanotube. Telah diketahui bahwa kekuatan bahan karbon nano-tube dalam skala mikroskopis sangatlah kuat jika dibandingkan dengan bahan lainnya yang telah ada sehingga secara teoritis dapat dipakai untuk pembuatan lift luar angkasa.

Belum diketahui kapan proyek ini akan terlaksana, sejauh ini proyek lift luar angkasa masih berupa konsep.


















































Beternak daging

Kebanyakan manusia selalu berpikir bahwa satu-satunya cara memenuhi kebutuhan konsumsi daging adalah dengan memelihara ternak dan kemudian memotongnya sebelum dikonsumsi.

Namun tidak demikian dengan sekelompok ilmuwan yang minggu lalu menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Chalmers University of Technology dan European Science Foundation di Swedia.



Mereka mulai berpikir untuk memproduksi daging tanpa harus memelihara ternak tapi cukup membuat kultur jaringan alias "beternak" daging di laboratorium. Ini mungkin gagasan yang belum banyak dilirik.

Cara "beternak" ini mirip dengan cara menumbuhkan jaringan untuk keperluan penelitian. Sel bahan baku ternak diubah menjadi sel otot alias daging di cawan petri kemudian ditumbuhkan.

Tentu saja diupayakan agar daging yang berkembang nantinya memiliki nutrisi yang sama dengan daging yang diperoleh dengan cara konvensional. Caranya, dengan menambahkan nutrisi-nutrisi tertentu yang bersumber dari bahan lain.

Para ilmuwan mengungkapkan, "ternak" daging di lab ini memiliki beberapa keuntungan. Pertama, dari sudut pandang lingkungan, cara ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca, penggunaan lahan dan konsumsi air.

Cara ini mungkin juga bisa diandalkan untuk mengatasi masalah etis dalam peternakan hewan yang selama ini ada, misalnya kandang yang terlalu padat dan cara pemotongan yang kurang etis, akibat besarnya permintaan konsumsi daging.

Dalam pertemuan minggu lalu, para ilmuwan berusaha mengajak pihak lain untuk fokus pada penelitian tentang cara menumbuhkan daging di lab.

"Kami mengundang semua stakeholder untuk berdiskusi menangani masalah ini dan menentukan arah ke depan. Saat ini, hanya ada sedikit saja penelitian di area daging kultur. Untuk maju ke depan, kita secara substansial harus meningkatkan jumlahnya," kata Jullie Gold, associate professor biofisika di Chalmers, seperti dikutip Science Daily.

Sebanyak 25 ilmuwan yang terdiri dari pakar lingkungan, bioetika, genetika, sel punca dan teknologi pangan telah sepakat untuk meningkatkan funding pada area penelitian ini. Mereka mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada alasan kuat untuk menentang rencana mengembangkan "ternak" daging ini.

Harapannya, ternak daging ini bisa menyejahterakan manusia dan hewan di masa mendatang. Karena salah satu tujuannya adalah berupaya agar ramah lingkungan, maka ilmuwan pun menaruh perhatian pada upaya melakukan kultur daging secara ramah lingkungan pula.

Misalnya dalam penyediaan nutrisi, para ilmuwan berusaha menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan tak bersumber dari hewan. Salah satu sumber nutrisi kuat adalah mikroorganisme fotosintetik alga hijau biru. Nah, kalau daging ini benar terwujud, maukah Anda mengkonsumsinya?

Mengapa Golongan Darah Manusia Berbeda?

Manusia merupakan makhluk yang memiliki banyak misteri. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa golongan darah tiap orang berbeda-beda?

Keberadaan golongan darah manusia yakni untuk menangkis penyakit menular. Namun, ketidakcocokan beberapa golongan darah sebenarnya hanyalah sebuah kecelakaan evolusi pada manusia itu sendiri.


http://static.inilah.com/data/berita/foto/1783165.jpg

Terdapat empat empat jenis golongan darah utama. Golongan darah A merupakan golongan darah paling kuno. Pasalnya, golongan darah ini sudah ada sejak sebelum spesies manusia berevolusi dari moyang hominidnya.

Golongan darah B diduga kuat berasal dari 3,5 juta tahun silam dari mutasi genetik yang memodifikasi salah satu gula yang berada di permukaan sel darah merah. Dimulai pada 2,5 juta tahun silam, mutasi terjadi dan membuat gen gula itu menjadi lamban.

Alhasi, tercipta golongan darah O yang tak memiliki versi gula dari golongan darah A atau B. Kemudian, ada golongan darah AB yang memiliki gula golongan darah A dan B. Gula inilah yang membuat beberapa jenis golongan darah tak cocok.

Jika darah dari donor bergolongan darah A diberikan pada orang dengan golongan darah B, sistem kekebalan tubuh penerima akan mengenali gula asing itu sebagai penyerbu dan isyarat serangan.

Reaksi kekebalan yang terjadi bisa sangat mematikan. Golongan darah O negatif dikenal sebagai ‘donor universal’ karena tak memiliki molekul yang akan memprovokasi reaksi tersebut, ‘negatif’ dalam hal ini kurangnya jenis molekul permukaan lain yang dikenal sebagai antigen Rh.

Namun, ketidakcocokan bukanlah bagian dari alasan manusia memiliki golongan darah, kata kepala pengobatan transfusi Harvey Klein di National Institute of Health Clinical Center.

“Transfusi darah merupakan fenomena baru (ratusan tahun, bukan jutaan tahun lalu), dan karenanya hal ini tak ada hubungannya dengan evolusi golongan darah,” paparnya.

Penyebab evolusi atau setidaknya salah satu di antaranya adalah penyakit. Misalnya menurut ahli hematologi Christine Cserti-Gazdewich dari Toronto General Hospital, malaria tampaknya menjadi kekuatan utama di balik selektifitas golongan darah O.

Golongan darah O lebih umum dijumpai di Afrika dan bagian lain dari dunia yang memiliki beban tinggi malaria. Hal ini menunjukkan, golongan darah membawa semacam keuntungan evolusi.

“Dalam kasus ini, keuntungannya adalah, sel-sel yang terinfeksi malaria tak menempel dengan baik pada sel darah golongan darah O atau B,” kata Cserti-Gazdewich. Sel darah yang terinfeksi malaria cenderung menempel sel dengan gula golongan darah A.

Setelahnya, gumpalan yang dikenal sebagai ‘mawar’ akan terbentuk dan gumpalan ini bisa sangat mematikan ketika terbentuk di organ vital, seperti otak.

Akibatnya menurut hasil studi 2007 yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, orang bergolongan darah O tak akan merasakan sakit yang terlalu parah saat terinfeksi malaria.

Di sisi lain, orang bergolongan darah O lebih rentan pada penyakit lainnya. Misalnya, orang bergolongan darah O lebih rentan pada Helicobacter Pylori, bakteri yang menyebabkan bisul, kata Klein.

Namun sayangnya, hasil riset belum menunjukkan apakah hal tersebut atau beberapa penyakit lain menjelaskan mengapa manusia masih memiliki golongan darah.

Ayam baru

Seorang ahli genetika Israel, Avigdor Cahaner, menghasilkan genetik ayam tak berbulu pertama di dunia di fakultas genetika Rehovot Agronomy Institute dekat Tel Aviv, Israel.

Ayam dengan kulit telanjang diciptakan dengan perkawinan silang antara Ayam Broiler dengan spesies ayam yang memiliki leher tak berbulu.



Ide di belakang pengembangan ayam telanjang ini bertujuan menghasilkan spesies ayam yang lebih efisien, yaitu ayam yang bisa bertahan hidup di negara-negara beriklim panas, dengan kata lain ayam tak lagi butuh pendingin ruangan yang akan menghemat biaya pemeliharaan ayam potong.

Dan tentu saja, ayam ini tidak membutuhkan pencabutan bulu sebelum diolah, sehingga memangkas ongkos produksi di pabrik pengolahan.

Namun banyak yang menentang inovasi genetika ayam tak berbulu ini dan mengatakan bahwa perubahan tidak mendapat manfaat hewan, dan pada kenyataannya kemungkinan untuk membuat hidup ayam-ayam bugil ini lebih buruk.

Ayam jantan tidak mampu untuk kawin karena mereka tidak bisa mengepakkan sayapnya untuk keseimbangan, dan ini juga berefek pada ayam betina.

Karena ayam-ayam ini tak berbulu, ayam lebih rentan terhadap parasit, penyakit kulit, serangan nyamuk, variasi suhu dan sengatan matahari.


Profesor Avigdor Cahaner, membela ayam generasi bugil ini dengan mengatakan,
"Ini bukan ayam rekayasa genetika, itu berasal dari keturunan alam yang karakteristiknya telah dikenal selama 50 tahun, saya hanya membantunya untuk cepat tumbuh. Ayam broiler ini ayam normal, kecuali untuk fakta ia tidak memiliki bulu."

Para ilmuwan juga berharap generasi baru akan tumbuh lebih cepat karena tidak perlu menggunakan energi untuk menuumbuhkan bulu di tubuhnya, sehingga ayam akan memfokuskan makanan yang diserapnya untuk dijadikan daging sehingga ayam bisa lebih gemuk.




Berita tentang ayam berbulu pertama kali munculpada tahun 2002, dan sejak itu tidak ada lagi hal baru yang didengar. Kurangnya pembaruan di media tentang ayam khusus menunjukkan bahwa penciptaan Mr Cahaner itu tidak pernah berkembang biak secara komersial.


Inovasi genetika ayam tanpa bulu ini sebenarnya telah dilakukan sejak 2002, dan mininya berita perkembangan baru tentang ayam tanpa bulu ini menunjukkan genetika ayam bugil ini tidak bisa dikembangkan untuk pasar komersial.

Rahasia Lumba Lumba

Lumba-lumba hidung botol memiliki kemampuan luar biasa. Meski mengalami luka terbuka yang dalam akibat gigitan hiu, lumba-lumba itu dapat menyembuhkan lukanya dengan cepat tanpa rasa sakit, perdarahan, dan infeksi.

Michael Zasloff, peneliti dari Georgetown University Medical Center, mempublikasikan temuannya dalam Journal of Investigative Dermatology, tentang beberapa kemampuan lumba-lumba untuk memulihkan diri dari luka.


http://hilllovea.files.wordpress.com/2010/04/dolphin.jpg

Luka bekas gigitan hiu itu beberapa di antaranya lebih besar daripada bola basket, namun sembuh hanya dalam hitungan pekan tanpa membuat lumba-lumba itu cacat, kesakitan, atau terinfeksi.

“Jika saya melihat peristiwa itu pada manusia, saya tak akan mempercayainya dan itu sangat mengagumkan. Binatang itu berkembang di laut tanpa tangan dan kaki, berenang jauh lebih cepat daripada manusia, mempunyai kecerdasan yang ada kemungkinan setara dengan kompleksitas sosial dan emosional manusia, serta kemampuan sembuhnya jauh melebihi kemampuan manusia,” kata Zasloff.

Zasloff sangat tertarik pada obat-obatan alami dan berusaha menirunya. Dia telah menemukan antibiotik alami yang digunakan katak pada kulitnya serta obat dari Hiu Dogfish yang berpotensi menyembuhkan kanker.

Beberapa kemampuan luar biasa bekerja-sama untuk menghasilkan kemampuan pulih yang menakjubkan pada lumba-lumba. Kemampuan yang pertama adalah lumba-lumba tidak mengalami perdarahan hebat yang mematikan meskipun menderita luka dengan lubang besar menganga di tubuhnya.

Zasloff mengatakan mamalia laut itu ada kemungkinan menggunakan mekanisme menyelam yang menghentikan aliran darah ke bagian tubuh yang kurang penting untuk mengurangi aliran darah ke daerah cedera ketika mulai menggumpal.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwaX4iToivFdzTCI-5zNr20ajTJj9kjBa2a4BEdADc0I9KinlowZ4zHMRKbNhcPv6j7kA9-0T0VueL_FUkVB1VwG0DIlk626wDS0zJTlK_02hI3BMQr1TcVxB1CSqtG6-IP8UTKKzew8k/s1600/bottlenose-dolphin1.jpg

Kedua, selama proses penyembuhan luka, lumba-lumba tidak menunjukkan tanda infeksi. Peneliti menemukan bahwa kulit dan lapisan lemak binatang itu mengandung senyawa antibakteri yang mungkin membantu menghentikan infeksi pada luka terbuka.

Lumba-lumba juga tidak memperlihatkan reaksi nyeri ketika sembuh dari luka tersebut. Umumnya, luka terbuka yang cukup dalam akan mengubah perilaku dan kebiasaan makan binatang selama beberapa pekan. Meski terluka parah, lumba-lumba tetap makan dan berperilaku normal.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf1uaK5VExn3diwM9HzVEwsAlStyRUwRE60_ndOZGUXwiCvzhVHpjG86QVD_NfzIY6-BX4xjFaKEA-tvViNDBNrwoDh2tRBAK2gzZMQ8yMzMnBYPNyJENxyGhpyJmDTgPlbB0GId9EGj8/s1600/smart-dolphin.jpg

Kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri lumba-lumba sangat ajaib. “Dalam waktu beberapa pekan, lumba-lumba dapat mengganti seluruh jaringan yang hilang, meski besarnya berukuran dua buah bola football, tanpa ada cacat atau lekukan pada bentuk tubuh mereka,” kata Zasloff.

“Mereka ada kemungkinan memperoleh kemampuan regeneratif itu dari sel punca khusus, seperti sejumlah binatang amfibi yang dapat menumbuhkan kaki baru," tambahnya.