Total Tayangan Halaman

Rabu, 28 Agustus 2013

Apakah Nyamuk Kanibal ? Benarkah ?

Perilaku kanibal seringkali tampak pada mahluk hidup. Kita sudah pernah lihat hiu yang makan hiu. Nah, apakah hal ini juga berlaku pada nyamuk?

“Sayangnya, nyamuk dewasa betina sudah tidak menggigit satu sama lain lagi. Mereka menyimpan kebiasaan menggigit mereka untuk Anda dan saya,” ujar Joseph Conlon, seorang entomologi dan penasihat teknis di Mosquito Control Association, seperti dilansir laman Discovery News.

listverse.com

Conlon mengatakan, ada beberapa spesies nyamuk yang memakan satu sama lain ketika mereka dalam fase larva. Salah satunya adalah Psorophora ciliata, yang disebut gallinipper. Nyamuk asal Michigan ini berukuran jumbo. Mereka menjadi begitu banyak ketika musim panas tiba. Pasalnya, pada musim sebelumnya, yakni musim hujan, mereka akan mulai berkembang biak besar-besaran.

“Mereka bertelur di genangan air, dan ketika larva muncul, mereka akan bermain 'raja genangan' dengan mengkonsumsi larva nyamuk lain,” ujar Conlon. Siapa yang bertahan maka ialah sang “raja genangan”.

Spesies lain yang dikenal kanibal ketika menjadi larva adalah Toxorhynchites rutilis. Spesies ini berkembang biak di lubang pohon. Mereka akan saling memangsa larva lain di lubang pohon yang sama.

Kedua nyamuk ini bukanlah seperti nyamuk yang biasa kita temui. Mereka tidak akan mengisap darah manusia atau hewan lainnya. Jadi, bagian cerita film Jurassic Park yang menampilkan nyamuk yang diawetkan karena menyimpan darah dinosaurus hanyalah rekaan belaka. Faktanya, nyamuk ini tidak akan berisi darah.

Kenapa Portugal merayakan hari Revolusi Bunga

Revolusi Bunga (Carnation Revolution atau Revolução dos Cravos) merupakan revolusi (kudeta) tak berdarah yang terjadi di negara Portugal pada tahun 1974.

Revolusi Bunga membuat kediktatoran yang telah berkuasa selama hampir 50 tahun akhirnya terguling. Setelah periode singkat kekacauan, Portugal muncul sebagai negara demokrasi yang mapan.
 
 
Sejarah revolusi ini berawal pada tahun 1926, ketika sebuah kudeta militer mendirikan Estado Novo dengan menggulingkan Republik Pertama Portugal yang baru lahir pada tahun 1910 untuk menggantikan monarki Portugal.

Warga negara Portugal merasa tertekan di bawah rezim ini selama hampir 50 tahun. Setelah menunggu, pada akhirnya militerlah yang mengakhiri rezim dikatator ini.

Para perwira militer dengan kecenderungan sayap kiri mendalangi kudeta dalam menanggapi pemecatan seorang jenderal Portugis yang menentang kebijakan kolonial Portugis.

Pada dini hari tanggal 25 April 1974, Revolusi Bunga dimulai di kota Lisbon.

Kekuatan militer dengan cepat mengepung pemerintahan, memicu demonstrasi spontan di jalan, di mana warga sipil berlari keluar untuk berbaur dengan tentara meskipun terdapat perintah untuk tinggal di dalam ruangan.

Pada saat itu, bunga anyelir (carnation) terdapat melimpah di pasar bunga besar di Lisbon. Banyak warga lantas menempatkan anyelir ke dalam laras senapan tentara sehingga menginspirasi nama “Revolusi Bunga”.
 
 
Pasukan pemerintah berhasil membunuh empat orang sebelum akhirnya menyadari mereka tidak akan mampu membendung Revolusi Bunga.

Kudeta yang berlangsung relatif damai juga merupakan andil dari tekad tentara revolusioner untuk menghindari pertumpahan darah.

Masyarakat juga mendorong anggota rezim untuk menyerah, daripada melawan, sehingga membuat kudeta terbebas dari kekerasan.

Seperti yang sering terjadi pasca kudeta, Portugal mengalami periode ketidakstabilan setelah Revolusi Bunga.

Butuh beberapa tahun bagi negara ini untuk menciptakan pemerintahan demokratis yang kuat.

Selama periode tersebut, Portugal melepaskan hampir semua wilayah koloni mereka serta mengalami gejolak ekonomi yang parah.

Pemerintahan diktator sebelumnya menguasai ekonomi Portugal sedemikian rupa sehingga dibutuhkan waktu agar kondisi kembali stabil.

Untuk Portugal dan koloni mereka sebelumnya, periode tersebut menjadi masa yang sulit, meskipun mereka yakin akan efek jangka panjang yang lebih baik.

Saat ini, Portugal merayakan Hari Kebebasan pada tanggal 25 April setiap tahunnya.

Bahaya Badai matahari

Selasa, 20 Agustus 2013, Matahari kembali melepaskan badai Matahari berskala besar. Akibatnya, Bumi terancam serangan awan besar atau Coronal Mass Ejection (CME) yang terdiri dari partikel super panas.

Menurut Thomas Djamaluddin, ahli astronomi dan astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), CME atau lontaran massa matahari akan memberikan semburan partikel-partikel berenergi tinggi.

Nasa / viva

"Namun, Bumi kita dilindungi oleh medan magnet. Partikel berenergi tinggi itu tidak akan menembus dan sampai membahayakan manusia di permukaan Bumi," kata Thomas dilansir VIVAnews.

Bagaimanapun, partikel berenergi tinggi itu berpotensi mengganggu satelit-satelit yang mengorbit di Bumi. Sehingga, yang menerima dampak bukan manusia secara umum, tapi manusia sebagai pengguna teknologi.

"Ketika satelit komunikasi terganggu, maka fungsi-fungsi komunikasi dan navigasi yang memanfaatkan satelit pasti juga ikut terganggu. Jadi, badai matahari tidak mengganggu manusia, hanya aktivitasnya," jelas Thomas.

Dia juga menyampaikan, Bumi sudah terbiasa dengan datangnya badai matahari. Tapi, saat ini badai matahari sudah menjadi fokus penelitian para peneliti, karena sifat dari badai Matahari yang mengganggu sistem satelit komunikasi dan navigasi.

"Tahun 2012 sebenarnya puncak dari badai matahari, terjadi dalam siklus 11 tahun sekali. Tapi, kali ini hanya terjadi badai Matahari yang kecil, dan kekuatannya lebih rendah dari perkiraan peneliti," jelasnya.

Sebenarnya, Bumi pernah mendapat dampak badai Matahari terparah pada tahun 1989 dan 2000. Saat itu, daerah terparah yang terkena dampak badai Matahari ada di dekat kutub.

Badai Matahari telah mempengaruhi atau menginduksi jaringan listrik, sehingga menyebabkan transformator terbakar. Akibatnya, sebagian besar wilayah tidak mendapatkan pasokan listrik.

"Kemungkinan hal itu terjadi lagi tetap ada. Tapi, sekarang ini sudah banyak operator satelit yang mampu mengantisipasi serangan badai Matahari," tutup Thomas.

Satu Gram DNA Menyimpan Data 2,2 juta GB

Tahukah Anda, satu gram DNA dapat menyimpan file hingga mencapai 2,2 juta gigabit data informasi atau berkisar 468 ribu DVD, yang mampu bertahan hingga lebih dari enam ratus tahun tanpa penulisan ulang.

Banyak ilmuwan biologi molekul sedang membicarakan tentang teknologi penyimpanan DNA. Dan memang teknologi ini masih asing bagi kita, tapi sebenarnya tidak jika kita mengerti bagaimana kapasitas penyimpanan pada tubuh manusia.


nist.gov

Bayangkan saja, sejak kita dilahirkan terus merekan dan mempelajari segala hal. Dimana semua itu tersimpan? Puluhan tahun kita hidup didunia tetap terus merekam, dan itu membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar, jauh lebih besar dari teknologi yang ada saat ini.

Para peneliti dari Inggris telah mengkodekan DNA dan menerjemahkan materi genetik untuk merekonstruksi informasi tertulis, baik berupa suara maupun visual. Pada tahun lalu, peneliti bioengineers Sriram Kosuri dan George Church dari Harvard Medical School menyatakan bahwa mereka telah menyimpan salinan salah satu kitab Gereja yang tersimpan di DNA, dengan kepadatan sekitar 700 terabit per gram, lebih dari enam kali lipat lebih padat daripada penyimpanan data pada hard disk komputer.

Saat ini penelitian yang dipimpin para ahli biologi molekuler, diantaranya Nick Goldman dan Ewan Birney dari European Bioinformatics Institute (EBI) berpusat di Hinxton-Inggris, penelitian mereka dirilis pada jurnal Nature, menyatakan bahwa mereka telah meningkatkan skema pengkodean DNA untuk meningkatkan kepadatan penyimpanan hingga 2,2 petabyte per gram, tiga kali lipat dari temuan sebelumnya.

Tim pertama pertama kali menerjemahkan kata-kata tertulis atau data lain ke dalam kode biner standar (0s dan 1s) dan kemudian mengkonversikannya kedalam kode trinary. Langkah berikutnya menulis ulang data string menjadi kimia DNA, seperti Gs, Cs, dan Ts. Kepadatan penyimpanan satu gram DNA mencapai 2,2 juta gigabit data informasi, atau berkisar 468 ribu DVD. Para peneliti juga menambahkan skema pengkoreksian kesalahan, beberapa kali melakukan pengkodean informasi, untuk memastikan bahwa hal itu bisa dibaca kembali dengan tingkat akurasi 100 persen.

Penjelasan diatas sama seperti yang dilakukan pada tubuh kita, setiap detik terus menulis tanpa henti, dan bisa terbaca kembali. Selain menunjukkan kemampuan penyimpanan informasi pada DNA, Goldman, Birney, dan rekannya juga meninjau kapan teknologi ini layak digunakan. Sementara Large Hadron Collider, telah menghasilkan 15 petabyte data setiap tahun, jadi kebutuhan untuk penyimpanan arsip besar saat ini berkembang pesat.

foxnews.com

Saat ini lembaga usaha dan institusi arsip data menyimpan data mereka pada pita magnetik, dan untuk menjaga data yang aman selama beberapa dekade memerlukan penulisan ulang secara berkala (pastinya ada penambahan biaya perawatan).

Sementara DNA bisa sangat stabil hingga ribuan tahun jika disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Biaya sintesis DNA sesuai dengan menulis kode dan membaca kode bisa terselesaikan dengan cepat, data sangat memungkinkan untuk diarsipkan dalam waktu 600 tahun atau lebih.

Tetapi biaya sintesis DNA menjadi bagian paling mahal hingga 100 kali lipat, dan mungkin akan mengalami penurunan sekitar 50 tahun. Biaya bukan menjadi penghalang, ketika data dituliskan ke dalam DNA maka pengguna tidak dapat mengubah atau menulis ulang, tidak seperti teknologi penyimpanan data yang ada saat ini. 

Pengguna tidak bisa mengakses setiap bagian informasi tertentu, melainkan harus mengikuti urutan penulisan yang telah diarsipkan dalam DNA. Sebagai contoh penulisan data 1,2,3,4 dan 5, pengguna harus membaca urutan dan tidak bisa melompati salah satunya.

Dari penjabaran di atas, bisa jadi orang yang punya kemampuan 'membaca' pikiran Anda hanya dengan menyentuh tangan misalnya, sebenarnya dia cuma membaca record yang pernah kita simpan sejak lahir.

Mengapa Nyamuk Bisa Berdiri Di Atas Permukaan Air?

Bagi kita manusia, berdiri di atas permukaan air adalah hal yang mustahil. Tapi, bagi seekor nyamuk, berdiri di atas permukaan air merupakan hal yang biasa. Apa ya, rahasianya?

Hal ini berkaitan erat dengan tegangan permukaan air. Tegangan permukaan terjadi karena interaksi molekul-molekul zat cair di permukaan zat cair tersebut.


Setiap benda terdiri dari molekul-molekul kecil yang saling berinteraksi, termasuk air. Setiap benda memiliki jenis molekul yang berbeda. Interaksi antar molekul dalam suatu zat disebut kohesi, sedangkan interaksi antar molekul pada zat yang berbeda disebut adhesi.

Karena setiap molekul air berinteraksi, setiap molekul di dalam air mengalami gaya tarik dari segala arah sehingga menghasilkan gaya total sebesar nol. Pada permukaan air, hanya terdapat molekul air di samping kanan, kiri, dan bagian bawahnya yang menariknya, sedangkan di bagian atasnya tidak ada molekul air yang memberi gaya tarik. Inilah yang menyebabkan permukaan air tampak memiliki lapisan tipis elastis.

Jika di atas permukaan air diletakkan benda lain, maka benda ini akan memberi tekanan tertentu pada permukaan air. Molekul-molekul air di bawah permukaan akan memberikan gaya ke atas untuk menopang benda tersebut.

Besarnya gaya ke atas ini merupakan perkalian koefisien tegangan permukaan zat cair dengan luas permukaan benda di atasnya. Gaya ke atas dari molekul-molekul air ini menyebabkan nyamuk tidak tenggelam dan mampu berdiri di atas permukaan air. Nyamuk yang sangat ringan tidak mampu memecah tegangan permukaan air.

Kalau badan kita, tentu memiliki gaya tekan yang jauh lebih besar dari tegangan permukaan air, makanya kita tidak bisa berdiri seperti nyamuk di atas air.